Scarlet Letter

Sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur. Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.

My Photo
Name:
Location: Vatican City

At vver eos et accusam dignissum qui blandit est praesent luptatum delenit aigue excepteur sint occae. Et harumd dereud facilis est er expedit distinct. Yoii rockem sockem mow-em yown. Manarie li que vaqeriao.

Friday, March 02, 2007

4 Seasons

My dear best friend Tatha..., temen SMA gue, yang selalu ada buat gue in a bad time and good time. Gak peduli brapa jauh jarak antara kita ( jieeeee )

Hari ini gue terima imel dari dia, gue asli terharu...walopun kita beda keyakinan, kita ga pernah jadiin itu masalah besar, kadang gue kutipin hadist2 dari Al Quran, waktu dia curhat saat dia mentok pny masalah, gitu juga sebaliknya, buat kita smua religion bin agama adalah sama-sama mengajarkan kebaikan, kembali lagi gimana manusianya ajah.
Baca deh imel Tatha...gue jadi inget postingan sebelom ini,
Dear R***

Gue cuma mo ngirim cerita ini aja buat elo...
Gara2 waktu gue baca ini, gue inget Quote-loe "Why does it always rain on me"
:)

Love,
Tha

Date: Fri, 02 Mar 2007 08:52:39 +0700
Subject: MENSYUKURI SEGALA MUSIM

Judul:
MENSYUKURI SEGALA MUSIM

Dalam Pengkhotbah 3:1-8, Salomo menyadari akan adanya siklus
kehidupan. Ia berkata bahwa ada waktu untuk menanam dan untuk menuai,
ada waktu untuk menangis dan untuk tertawa, ada waktu untuk meratap
dan untuk menari, ada waktu untuk memeluk dan untuk menahan diri dari
memeluk, ada waktu untuk berdiam diri dan untuk bicara, ada waktu
mengasihi untuk dan untuk membenci.

Sama seperti Allah yang menentukan cuaca, Dia juga mengatur siklus
kehidupan:
"Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah
langit ada waktunya"
(Pengkhotbah 3:1). Apakah kita akan menolak
semua musim dan mengeluhkan kondisi "bersalju" di cakrawala? Atau
kita percaya kepada Allah apa pun yang Dia rencanakan bagi kita?

Apa pun situasi kita saat ini, kita dapat bersyukur atas semua
musim-Nya

DARIPADA BERDOA AGAR KEADAAN BERUBAH
LEBIH BAIK BERDOA AGAR ADA HATI YANG BERUBAH


2 Comments:

Blogger saryahd said...

bener banget bu...ajaran Tuhan itu sejatinya adalah kebaikan. seharusnya tetap indah dan penuh cinta walaupun ada perbedaan.

love & peace
sary

<;a href="#c2379991403022035112" title="comment permalink">2:23 AM  
Anonymous Anonymous said...

....Hmmmmmmmmmm..gak salah gw...emang Anak Yg Solehah...he..he

<;a href="#c1867416326236863433" title="comment permalink">7:49 PM  

Post a Comment

<< Home